Daun ubi jalar adalah sayuran sederhana yang umum ditemukan dalam berbagai hidangan keluarga. Daun ubi jalar mengandung banyak nutrisi dan merupakan sumber vitamin yang kaya.
Dengan kadar beta-karoten, vitamin A, dan serat yang tinggi, daun ubi jalar membantu meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh, mendukung sistem pencernaan, dan menurunkan kolesterol. Selain itu, daun ubi jalar juga baik untuk penderita diabetes, karena membantu mengontrol kadar gula darah secara efektif.
Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa jika daun ubi jalar tidak dimakan dengan benar, hal itu juga dapat menimbulkan banyak efek kesehatan yang mengkhawatirkan.
Komposisi gizi daun ubi jalar
Dalam 100g daun ubi jalar mengandung:
Energi: 22 kkal
Air: 91,8 g
Protein: 2,6 gram
Pati: 2,8 g
Natrium: 8,06−832,31 mg
Magnesium: 220,2−910,5 mg
Fosfor: 131,1−2639,8 mg
Kalsium: 229,7−1958,1 mg
Kalium: 479,3−4280,6 mg
Vitamin B3: 0,856−1,498 mg
Vitamin B6: 0,12−0,329 mg
Vitamin B2: 0,248−0,254 mg
Vitamin B1: 0,053−0,128 mg
Vitamin C: 0,0627−0,081 mg
Selain itu, daun ubi jalar juga mengandung sejumlah kecil tembaga, seng, mangan, zat besi, vitamin E, vitamin B5, biotin, dan β-karoten.
Selain itu, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa daun ubi jalar juga mengandung polifenol, flavonoid, dan karotenoid tingkat tinggi, memberikan banyak manfaat kesehatan seperti anti-oksidasi, anti-kanker, pengaturan kekebalan tubuh dan perlindungan hati.
Efek berbahaya daun ubi jalar jika dimakan secara tidak ilmiah
Menyebabkan sembelit
Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi daun ubi jalar akan memperlancar buang air besar dan melancarkan pencernaan. Namun, jika dikonsumsi secara tidak tepat, terutama jika dimakan mentah atau kurang matang, daun ubi jalar dapat menyebabkan sembelit.
Alasan utamanya adalah daun ubi jalar mentah mengandung banyak oksalat—senyawa yang menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh, sehingga mudah menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Daun ubi jalar mentah juga memiliki rasa sepat dan tajam, sehingga tidak semua orang bisa memakannya dengan mudah. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya rebus atau rebus daun ubi jalar sebelum digunakan.
Alergi

Meskipun jarang, beberapa orang mungkin alergi terhadap daun ubi jalar, dan ini merupakan efek samping yang perlu diwaspadai oleh orang-orang dengan kondisi tubuh yang tidak stabil. Gejala alergi dapat berupa ruam, gatal, bengkak, atau kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah mengonsumsi daun ubi jalar, sebaiknya hindari mengonsumsi sayuran ini dalam menu harian Anda. Untuk amannya, jika Anda belum pernah mengonsumsi daun ubi jalar sebelumnya, cobalah makan sedikit saja untuk menguji reaksi tubuh Anda.
Mudah berinteraksi dengan obat-obatan
Daun ubi jalar dapat mengganggu efektivitas beberapa obat, terutama pengencer darah. Hal ini karena daun ubi jalar mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan pembekuan darah. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi sirkulasi darah atau perlu menjaga pengenceran darah, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi daun ubi jalar.
Catatan saat menggunakan daun ubi jalar
Pengolahan yang tepat
Memasak sayuran dengan benar membantu Anda menyerap lebih banyak nutrisi. Merebus atau merebus daun ubi jalar selama beberapa menit akan membantu mengurangi kandungan oksalat sekaligus mempertahankan nutrisi penting.
Hindari merebus sayuran terlalu lama, karena dapat merusak beberapa polifenol dan antioksidan berharga yang terkandung di dalamnya. Jika Anda lebih suka ubi jalar mentah, pastikan untuk mencucinya hingga bersih sebelum dimakan untuk menghilangkan kotoran dan sisa bahan kimia.
Makan secukupnya

Daun ubi jalar memang baik, tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak, terutama oleh penderita masalah pencernaan seperti sembelit, diare, atau gastritis. Orang dengan riwayat batu ginjal juga harus membatasi asupan daun ubi jalar karena kandungan oksalatnya yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.
Mengawetkan daun ubi jalar
Untuk menjaga daun ubi jalar tetap segar dan bergizi, Anda harus membungkusnya dengan tisu dapur, memasukkannya ke dalam kantong plastik klip, dan menyimpannya di lemari es. Hal ini tidak hanya membantu sayuran tetap segar lebih lama, tetapi juga mencegah hilangnya nutrisi akibat paparan udara.
Orang yang harus berhati-hati saat memakan daun ubi jalar:
Orang dengan diare atau masalah pencernaan yang lemah.
Orang dengan batu ginjal memiliki risiko lebih tinggi terbentuknya batu oksalat.
Orang dengan gula darah rendah harus berhati-hati karena daun ubi jalar mempengaruhi kadar gula darah.
Hindari memakan daun ubi jalar saat lapar untuk menghindari gejala pusing dan kelelahan.
Wanita hamil dan orang yang mengonsumsi antikoagulan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun ubi jalar.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/rau-lang-gay-tac-hai-gi-cho-suc-khoe-neu-ban-an-khong-dung-cach-post1071628.vnp






Komentar (0)