Ada banyak alasan mengapa orang melewatkan sarapan, mulai dari tidak ingin makan, sedang diet, menurunkan berat badan, hingga terlalu sibuk hingga tidak sempat sarapan. Beberapa orang bahkan melewatkan sarapan dan hanya minum kopi, menurut situs informasi kesehatan Everyday Health (USA).
Melewatkan sarapan dapat memengaruhi ritme sirkadian tubuh, sehingga berdampak negatif pada tidur.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa melewatkan sarapan dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berdampak negatif pada siklus tidur-bangun. Jam biologis kita dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pergantian siang dan malam, dan merespons sinyal yang terprogram dalam kebiasaan kita, seperti waktu makan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients mengamati lebih dari 700 mahasiswa. Para peneliti menemukan bahwa kebiasaan sarapan dapat memengaruhi waktu tidur dan bangun peserta. Hal ini juga dapat memengaruhi kualitas tidur mereka.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity menemukan hasil serupa. Studi tersebut menemukan bahwa remaja yang melewatkan sarapan membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur. Jika mereka tidur lebih lama atau lebih pendek dari biasanya pada malam itu, mereka cenderung melewatkan sarapan.
Selain memengaruhi siklus tidur-bangun alami tubuh, beberapa ahli percaya bahwa melewatkan sarapan tidak hanya memengaruhi tidur tetapi juga berdampak negatif pada kebiasaan sehat lainnya.
Lebih tepatnya, tidak sarapan pagi akan membuat tubuh lelah. Orang-orang ini cenderung memilih makanan yang mengandung lebih banyak gula dan pati. Karena kelelahan, mereka juga kurang berolahraga. Semua ini pada akhirnya akan menyebabkan penambahan berat badan. Seiring waktu, berat badan yang terakumulasi akan menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. , diabetes, tekanan darah tinggi atau stroke, menurut Everyday Health.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)