Sebelum pertandingan ini, tim Vietnam yang diperkuat Tran Quyet Chien (peringkat 2 dunia ) dan Bao Phuong Vinh (peringkat 8 dunia) memiliki peringkat lebih tinggi daripada dua pemain Spanyol, Ruben Legazpi (peringkat 26 dunia) dan Sergio Jimenez (peringkat 188 dunia). Namun, tim Spanyol bermain sangat baik sehingga menimbulkan banyak kesulitan bagi kedua pemain Vietnam tersebut.
Bao Phuong Vinh secara tak terduga kalah dari Jimenez
Kejutan terbesar adalah penampilan buruk juara dunia bertahan Bao Phuong Vinh dalam pertandingan melawan Jimenez. Pemain Vietnam kelahiran 1995 itu gagal memanfaatkan peluang emas dan membiarkan Jimenez mendekat. Saat skor 32-32, pemain Spanyol itu tiba-tiba melancarkan rentetan 7 poin untuk memimpin 39-32 dan menang dengan skor 40-33.
Kekalahan Bao Phuong Vinh membuat Tran Quyet Chien berada di bawah tekanan besar karena ia harus mengalahkan Legazpi dengan harapan meraih hasil imbang. Pertandingan ini dianggap sangat menegangkan karena Legazpi bermain sangat baik dan saling balas poin dengan Tran Quyet Chien. Namun, pemain Vietnam itu tetap menunjukkan keberanian dan menciptakan 14 poin beruntun untuk mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan dengan skor 39-27.
Tran Quyet Chien bantu tim Vietnam raih hasil imbang
Setelah gagal meraih poin terakhir, lawan Tran Quyet Chien mengejar ketertinggalan dengan sengit sebelum pemain peringkat kedua dunia itu menutup pertandingan dengan skor 40-37. Dengan hasil imbang ini, tim Vietnam harus finis di belakang tim Spanyol di Grup A setelah kalah selisih gol. Di sisa pertandingan grup, tim Turki menang melawan Argentina dan memimpin grup.
Pukul 10 malam tanggal 22 Maret, tim Vietnam akan bertanding dengan Argentina dan duo Tran Quyet Chien - Bao Phuong Vinh harus menang untuk berharap dapat bersaing memperebutkan tiket ke perempat final.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)