Bangun pagi, meringkuk dalam selimut hangat, mendengar suara gemericik hujan di atap. Hari lain ketika rintik hujan memilih jatuh di Hoi An. Deretan rumah beratap genteng tinggi dan rendah terendam dalam rintik hujan ringan yang beterbangan.
Aku tahu Hoi An itu indah, tapi aku tak pernah menyangka akan seindah ini saat hujan! Hujan di Hoi An membuat orang-orang merasakan kesedihan yang mendalam; jadi mereka saling berpelukan, meringkuk untuk mencari tempat berteduh.
Setiap tetes hujan sebening batu giok, tanpa debu. Warga Hoi An dan wisatawan seakan hidup di tengah hujan!
Hoi An di tengah hujan terasa lebih indah, aneh, dan sedih tak terlukiskan. Jalanan menjadi magis, "memikat" orang-orang pada gema yang jauh. Perlahan, orang-orang membuka payung dan berjalan... di tengah hujan.
Terkadang seluruh jalan Tran Phu dipenuhi payung. Lalu, ketika kakimu lelah, carilah toko yang cantik, hangatkan tanganmu dengan secangkir kopi hangat atau minuman dingin yang harum...
Dunia di luar jendela masih bernapas perlahan dengan setiap detak cinta. Sepasang kekasih yang berjalan bersama di tengah hujan tiba-tiba membuat Hoi An terasa begitu indah!
Dinding berlumut, atap kuno, jalan-jalan kecil yang cantik, dan perahu-perahu yang dipenuhi lentera warna-warni menangkap setiap tetes hujan, baik yang pendek maupun panjang, membuat hati orang-orang berdebar dan merasa tersentuh.
Sumber: https://nld.com.vn/diem-den-hap-dan/van-biet-hoi-an-dep-ai-ngo-dep-ca-trong-mua-20190729215619122.htm
Komentar (0)