Ayam yang dibakar dengan daun Chuc (Ayam yang dibakar dengan daun O Thum) merupakan hidangan yang berasal dari Kamboja, diperkenalkan ke An Giang sejak lama dan secara bertahap menjadi makanan khas yang terkenal di mana-mana.
Datang ke tanah ini, pengunjung dapat menemukan dan menikmati ayam panggang dengan daun Chuc di banyak tempat, tetapi yang paling lezat dan terkenal masih ada di danau O Thum, distrik Tri Ton.
Menurut penduduk setempat, untuk membuat ayam panggang yang lezat, mereka sering memilih ayam kampung, dengan berat sekitar 1,3-1,8 kg/ekor. Ayam jenis ini dipelihara secara alami, digembalakan secara teratur sehingga dagingnya manis dan padat.
Khususnya, ayamnya tidak dipersiapkan terlebih dahulu, melainkan menunggu hingga ada pesanan pelanggan, lalu dipotong langsung oleh koki, dimarinasi dengan rempah-rempah supaya ayamnya tetap segar, dan saat dibakar, rasanya masih juicy dan manis.
Selain bumbu-bumbu yang umum digunakan seperti garam, serai, bawang putih, dan cabai, orang-orang juga merendam ayam dengan bahan khas An Giang, yaitu daun Chuc. Hal ini juga merupakan faktor penting yang menentukan kelezatan hidangan ini.
Kepada reporter VietNamNet , Bapak Ngoc, pemilik restoran lokal di Tri Ton, mengatakan bahwa pohon Chuc adalah pohon yang terkenal di daerah Bay Nui. Buah Chuc cukup mirip dengan lemon, tetapi memiliki kulit yang kasar, rasa yang lebih asam, dan aroma yang harum.
Tak hanya buahnya saja, daunnya pun dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai bumbu khusus untuk menciptakan hidangan lezat yang terkenal di sini.
Menurut Bapak Ngoc, setelah dipotong dan dibersihkan, ayam dimarinasi dengan serai, cabai, daun sirih, bawang putih, gula, garam, kemudian ditunggu sekitar 15 - 20 menit agar ayam menyerap bumbu sebelum dibakar.
Ayam dapat dimasak dalam oven listrik atau panci aluminium, tetapi metode panci tanah liat tradisional masih lebih disukai karena memberikan hidangan tersebut cita rasa paling orisinal dan sederhana.
Setelah menyiapkan tungku, orang akan melapisi dasar panci dengan lapisan tebal serai, daun sirih, dan garam, lalu meletakkan ayam dengan sedikit minyak (atau madu) dengan kulit menghadap ke atas dan menyalakan api.
Saat membuat ayam panggang, Anda perlu memperhatikan api dengan saksama, pertahankan api tetap besar pada awalnya dan kemudian turunkan secara bertahap agar ayam matang merata dan tidak gosong.
Rebus ayam dalam daun sirih sekitar 40 menit hingga matang, setelah diangkat dari panci akan tercium harum.
Tergantung tempat dan masing-masing orang, ada rahasia untuk membuat hidangan ini lebih menarik. Misalnya, setelah dibakar, orang-orang menambahkan serai dan daun sirih lagi, lalu menambahkan minyak dan membakarnya lagi selama 5-10 menit agar kulit ayam lebih keemasan dan renyah.
"Namun, metode ini membuat ayam menyerap lebih banyak lemak daripada pemanggangan biasa dan pengunjung dapat merasa kenyang saat memakannya," tambah Bapak Ngoc.
Saat disajikan di atas nampan, hidangan ayam bakar ini memukau pengunjung dengan kulitnya yang renyah, warna cokelat madu, dan aroma khas daunnya. Meskipun hidangan ini membutuhkan waktu lama untuk disiapkan, kelezatannya cukup untuk menebus waktu tunggu.
Ayam panggang daun Chuc paling nikmat disantap panas-panas, dengan sayuran mentah, mentimun, dan dapat dicelupkan ke dalam berbagai saus seperti saus ikan buatan sendiri, garam, merica, dan lemon, serta garam, cabai, dan lemon. Di antara semua saus tersebut, saus celup daun Chuc adalah yang paling populer, dengan rasa yang unik dan aroma yang tak terlukiskan.
Untuk menikmati cita rasa ayam panggang yang sesungguhnya dengan cara yang sederhana, pengunjung sering kali menggunakan tangan kosong, menyobeknya saat menyantapnya atau memotongnya dengan gunting, alih-alih mencacahnya dengan pisau. Ayam panggangnya empuk, padat, tetapi tidak kering, dan dapat dinikmati baik oleh lansia maupun anak-anak.
Karena ayam panggang bumbu cina ini beratnya sedang, cukup untuk dua orang, jika ingin lebih kenyang bisa memesan nasi goreng atau nasi putih saja.
Setiap makanan harganya sekitar 300.000 - 350.000 VND/2 orang, termasuk salad sayuran dan minuman.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/dac-san-an-giang-ten-tuong-sai-chinh-ta-khach-an-bang-tay-khong-moi-ngon-2331216.html
Komentar (0)