Hong Kong, Tiongkok, telah menggabungkan kecerdasan buatan dan ilmu data dalam penelitian dan pengajaran pengobatan tradisional Tiongkok untuk meningkatkan kualitas pelatihan di bidang ini, yang juga telah berkembang pesat di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Fakultas Kedokteran Tiongkok di Universitas Baptis Hong Kong (HKBU) merupakan pelopor dalam upaya memperkenalkan AI ke dalam pendidikan pengobatan tradisional Tiongkok, dengan tujuan membangun jembatan antara pengobatan Timur dan Barat. Fakultas ini menggunakan AI untuk menganalisis dan memilih obat-obatan tradisional Tiongkok, lalu mengolahnya menjadi produk obat spesifik untuk mengobati penyakit yang tidak memiliki "solusi". Beberapa obat-obatan di fakultas ini telah disetujui untuk uji klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
"AI membantu menganalisis data klinis dan dokumen historis, yang mencatat resep tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun. Dari basis data yang luas ini, AI dapat mengidentifikasi kandidat obat potensial, yang kemudian diuji menggunakan metode farmakologis, biokimia, dan toksikologi modern. Tujuan jangka panjangnya adalah mengembangkan obat baru, mengajukan paten, dan berekspansi ke pasar global," ujar Profesor Martin Wong, Presiden HKBU.
Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok pertama di Hong Kong dijadwalkan resmi dibuka pada bulan Desember, dengan HKBU bertindak sebagai konsultan utama. Rumah sakit ini tidak hanya akan menyediakan layanan medis terpadu Tiongkok dan Barat, tetapi juga akan berfungsi sebagai pusat uji klinis dan penelitian. Perjanjian kerja sama antara HKBU, Universitas Hong Kong (HKU), dan Universitas Tiongkok Hong Kong (CUHK) telah memperluas cakupan penelitian interdisipliner, membuka jalan bagi pengembangan yang komprehensif.
Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar dalam menggabungkan pengetahuan kuno dengan teknologi modern dan terus diterapkan oleh sekolah dalam pengajaran. HKBU menyelenggarakan banyak program pelatihan pengobatan tradisional, termasuk program Magister Penelitian Pengobatan Tradisional Tiongkok, yang menarik banyak mahasiswa Tiongkok. Menurut Bapak Wong, tujuan pelatihan ini adalah untuk membangun generasi dokter yang mampu menggabungkan pengetahuan Pengobatan Tradisional Tiongkok dengan ilmu biomedis modern secara mendalam.
Sebuah laporan oleh HKBU dan organisasi pendidikan Elsevier mencatat bahwa jumlah artikel penelitian tentang pengobatan tradisional telah meningkat tiga kali lipat dalam dekade terakhir. Namun, para ahli juga menekankan bahwa agar pengobatan tradisional menjadi tren global, diperlukan lebih banyak penelitian yang berbasis bukti, transparan, dan diakui secara internasional.
Namun, Profesor Lyu Aiping, Wakil Presiden Penelitian dan Pengembangan di HKBU, menekankan bahwa bukti klinis yang kuat merupakan kunci pengakuan internasional terhadap pengobatan tradisional Tiongkok. Ia juga memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat menyebabkan hilangnya personalisasi, yang merupakan esensi dari metode tradisional.
"Lulusan kami harus menjadi pelestari tradisi sekaligus agen inovasi. Hanya dengan cara inilah pengobatan tradisional dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi berkelanjutan bagi kesehatan global," tambah Bapak Lyu.
Konvergensi AI, ilmu data, dan pengobatan tradisional Tiongkok menandai dimulainya era baru dalam dunia kedokteran. Dengan arahan strategis Hong Kong dan Tiongkok, serta kerja sama internasional yang semakin erat, pengobatan tradisional Tiongkok memiliki peluang untuk melampaui batas-batas Asia, menjadi bagian penting dari dunia kedokteran abad ke-21.
"Perbedaan utama antara kedua sistem pengobatan ini terletak pada pendekatannya," komentar Profesor Lyu Aiping, Wakil Presiden Penelitian dan Pengembangan di HKBU. "Sementara pengobatan Barat biasanya berfokus pada diagnosis dan senyawa individual, pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) menekankan pengobatan sistemik, menggabungkan berbagai herbal untuk menciptakan efek sinergis. AI diharapkan dapat memperjelas interaksi kompleks ini, membuka arah baru dalam pengobatan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi."
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/dai-hoc-hong-kong-day-y-hoc-co-truyen-bang-ai-post750629.html










Komentar (0)