Barbie Cervoni, seorang ahli gizi yang bekerja di AS, menunjukkan beberapa tanda dan gejala diabetes tipe 2, menurut situs web kesehatan Verywell Health .
Sering buang air kecil
Untuk membuang kelebihan gula dari darah, ginjal akan meningkatkan aktivitasnya. Ginjal akan menggunakan air dari sel-sel tubuh untuk mengencerkan gula dan mengeluarkannya melalui urine. Oleh karena itu, penderita diabetes akan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Penderita diabetes akan buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Rasa haus yang berlebihan
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula dari tubuh.
Proses ini menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air, sehingga menimbulkan rasa haus terus-menerus dan mengharuskan minum lebih banyak air.
Lelah
Tubuh kita membutuhkan glukosa untuk berfungsi. Glukosa berasal dari makanan dan diangkut ke dalam sel oleh insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas.
Pada penderita diabetes, pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup, atau sel-sel tubuh resisten terhadap insulin dan tidak dapat menyerap glukosa. Hal ini menyebabkan kelebihan glukosa dalam darah dan kekurangan sel.
Ketika kekurangan glukosa, kita akan merasa lelah dan lesu karena tubuh tidak memiliki cukup energi untuk berfungsi.
Penderita diabetes sering merasa lapar.
Rasa lapar yang berlebihan
Penderita diabetes sering merasa lapar bahkan setelah makan makanan yang cukup. Hal ini terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk memberi nutrisi. Tubuh salah mengartikan sinyal ini dan mengirimkan sinyal ke otak yang menunjukkan kekurangan energi, sehingga memicu keinginan untuk makan.
Mati rasa pada anggota badan
Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dikenal sebagai neuropati perifer. Gejala paling jelas dari kondisi ini adalah mati rasa, kesemutan, atau kesemutan di tangan dan kaki. Gejala ini biasanya muncul secara bertahap dan dapat memburuk seiring waktu jika gula darah tidak terkontrol dengan baik.
Luka yang bertahan lama
Ketika darah mengandung banyak gula, darah mungkin tidak dapat bersirkulasi dengan lancar ke seluruh tubuh. Sirkulasi yang buruk dapat menyulitkan darah mencapai area yang membutuhkan penyembuhan, sehingga memperlambat proses penyembuhan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/dau-hieu-va-trieu-chung-benh-tieu-duong-loai-2-185240904190254142.htm
Komentar (0)