Komite Rakyat Hanoi baru saja mengeluarkan rencana penyebaran informasi tentang keamanan pangan pada tahun 2025.
Bisnis yang melanggar peraturan keamanan pangan di Hanoi akan diungkap informasinya kepada publik.
Komite Rakyat Hanoi baru saja mengeluarkan rencana penyebaran informasi tentang keamanan pangan pada tahun 2025.
Rencana ini bertujuan untuk menciptakan perubahan mendasar dalam kesadaran dan tanggung jawab semua tingkatan, sektor, dan masyarakat terkait penerapan pedoman Partai dan kebijakan serta hukum Negara yang berkaitan dengan keamanan pangan.
| Menurut laporan Badan Keamanan Pangan, pada tahun 2024, seluruh negeri mencatat 135 kasus keracunan makanan, yang memengaruhi 4.936 orang dan menyebabkan 24 kematian. |
Pada saat yang sama, rencana tersebut juga menekankan pentingnya melindungi kesehatan dan hak konsumen, serta berkontribusi dalam memenuhi persyaratan pembangunan dan integrasi ekonomi internasional ibu kota.
Dalam konteks ini, upaya propaganda berfokus pada hak "pilihan", bertujuan untuk memberi sinyal tren pasar, memperingatkan masyarakat, dan sekaligus memerangi serta mengutuk pelanggaran hukum. Produk makanan yang melanggar standar kebersihan dan keamanan akan diboikot.
Rencana tersebut juga mencakup penyebaran pengetahuan dan keterampilan tentang keamanan pangan kepada para manajer, produsen, pengolah, pelaku usaha makanan, dan konsumen.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya membeli makanan yang tidak diketahui asal-usulnya dan standar kebersihan yang meragukan. Selain itu, perilaku etis dari produsen, pengolah, dan penjual makanan akan sangat ditekankan.
Rencana ini juga mensyaratkan peningkatan kesadaran tentang kondisi keamanan pangan saat ini dan implementasi solusi terkait. Pihak berwenang akan segera memperingatkan tentang risiko keamanan pangan, mengungkapkan pelanggaran kepada publik, dan mengambil tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab.
Secara khusus, individu dan bisnis yang patut dicontoh dalam memastikan keamanan pangan akan diakui dan diberi penghargaan. Bisnis dan individu yang mendeteksi dan memberikan informasi tentang produksi dan penjualan makanan yang tidak aman akan dihormati dan diberi penghargaan.
Komite Rakyat Kota Hanoi telah menugaskan Dinas Kesehatan , sebagai badan tetap Komite Pengarah Keamanan Pangan Kota, untuk berkoordinasi dengan departemen dan lembaga terkait guna memberikan informasi tentang kegiatan dan hasil kerja penjaminan keamanan pangan di Hanoi.
Terkait manajemen keamanan pangan, secara nasional, Departemen Keamanan Pangan baru-baru ini mengeluarkan dokumen yang meminta peningkatan inspeksi, pemeriksaan, dan pengawasan keamanan pangan, terutama di fasilitas pengolahan makanan siap saji, dapur umum di kawasan industri dan sekolah, usaha jasa makanan, pedagang kaki lima, serta fasilitas yang memproduksi dan menjual air minum kemasan.
Untuk menjamin keamanan pangan dan mencegah keracunan makanan, Badan Keamanan Pangan meminta provinsi dan kota untuk secara proaktif mengembangkan rencana dan menerapkan langkah-langkah yang sesuai dengan situasi aktual di wilayah mereka.
Secara khusus, sangat penting untuk fokus pada pengendalian makanan berisiko tinggi seperti jamur beracun, katak, ikan buntal, kepompong jangkrik, organisme eksotis, tanaman dan buah-buahan eksotis, serta alkohol yang mengandung metanol.
Badan tersebut juga menekankan pentingnya penanganan ketat dan penangguhan operasi terhadap tempat usaha yang tidak memenuhi standar keamanan pangan atau tidak memiliki Sertifikat Keamanan Pangan. Pelanggaran akan dipublikasikan di media untuk memperingatkan masyarakat.
Pemerintah daerah perlu memperkuat upaya komunikasi, berkoordinasi dengan media digital dan surat kabar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keamanan pangan. Pada saat yang sama, mereka harus menerapkan langkah-langkah pemantauan dan panduan untuk layanan katering keliling dan acara berskala besar seperti perayaan, pernikahan, dan upacara peringatan.
Badan Keamanan Pangan juga menyerukan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam melindungi makanan yang bersih dan aman. Model produksi makanan yang aman akan dipuji, sementara praktik produksi makanan yang tidak aman akan dikritik keras.
Menurut laporan Badan Keamanan Pangan, pada tahun 2024, seluruh negeri mencatat 135 kasus keracunan makanan, yang memengaruhi 4.936 orang dan menyebabkan 24 kematian.
Dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah insiden keracunan makanan meningkat sebanyak 10, dan jumlah orang yang terdampak meningkat sebanyak 2.787, meskipun jumlah kematian menurun sebanyak 4. Yang perlu diperhatikan, terdapat 31 insiden keracunan makanan besar, yang memengaruhi lebih dari 30 orang, terutama di dapur umum dan warung makan pinggir jalan, khususnya yang menjual makanan dalam jumlah besar tetapi tidak tunduk pada inspeksi dan pengawasan yang ketat.
Sumber: https://baodautu.vn/doanh-nghiep-vi-pham-an-toan-thuc-pham-o-ha-noi-se-bi-cong-khai-thong-tin-d251818.html






Komentar (0)