Para pecinta astronomi di seluruh Asia, sebagian Eropa, dan Afrika akan berkesempatan mengagumi fenomena "Bulan Darah" pada dini hari tanggal 8 September (waktu Vietnam), ketika gerhana bulan total terjadi dan mengubah Bulan menjadi bola merah misterius.
Gerhana bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar, dengan bayangan Bumi menutupi satelit alami tersebut. Satu-satunya cahaya yang mencapai Bulan adalah sinar Matahari yang melewati atmosfer Bumi, tempat sinar tersebut dihamburkan dan dipantulkan, memberikan warna merah magis pada Bulan.
“Panjang gelombang cahaya biru lebih pendek dan lebih mudah tersebar di atmosfer Bumi, sementara cahaya merah melewati lebih banyak, sehingga menciptakan warna darah khas gerhana bulan,” jelas astrofisikawan Ryan Milligan dari Queen's University Belfast (Irlandia Utara).
Gerhana bulan total akan berlangsung mulai pukul 17.30 GMT hingga 18.52 GMT pada tanggal 7 September (yaitu pukul 01.30 hingga hampir pukul 03.00 dini hari tanggal 8 September waktu Vietnam).
Masyarakat di India, Tiongkok, dan banyak negara Asia lainnya akan berkesempatan menyaksikan fenomena langka ini secara utuh. Afrika Barat dan Australia Barat juga berada di area pengamatan.
Di Eropa dan wilayah Afrika lainnya, pengamat hanya dapat menyaksikan gerhana sebagian saat Bulan terbit di malam hari. Wilayah Amerika akan kehilangan fenomena ini sepenuhnya.
Tidak seperti gerhana matahari, yang memerlukan filter khusus untuk menghindari kerusakan mata, gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang jika cuaca cerah.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hoi-hop-cho-trang-mau-trong-dem-nguyet-thuc-toan-phan-post1059835.vnp
Komentar (0)