Penumpang mengantre di bandara Doha pada 24 Juni - Foto: QUY THIEU
Bapak Quy Thieu, yang tinggal di Berlin (Jerman), bercerita kepada rombongan tur bahwa penerbangannya dari Berlin ke Kota Ho Chi Minh via Doha diperkirakan akan memakan waktu 16 jam. Namun, kenyataannya, penerbangan tersebut memakan waktu hampir 50 jam.
Ia terdampar ketika Qatar menutup wilayah udaranya. Ketika ia melihat papan elektronik di Bandara Hamad, papan itu berwarna merah dengan tulisan "delay" dan kemudian berubah menjadi "cancel". Para penumpang kebingungan dan lelah.
Menurut media regional, perang di Timur Tengah telah memaksa banyak maskapai internasional untuk mengubah rute, menunda, atau membatalkan penerbangan. Oleh karena itu, seorang perwakilan maskapai Vietnam mencatat bahwa tingkat keterhubungan penumpang melalui pusat transit seperti Doha dan Dubai telah menurun tajam, dengan beberapa rute hanya mencapai 50% dibandingkan dengan tingkat normal 80-85%.
Ibu Le Ha, seorang penumpang yang baru-baru ini bepergian dari Eropa ke Vietnam, mengatakan bahwa penerbangan QR970 dari Doha ke Kota Ho Chi Minh pada 26 Juni mendarat pukul 14.42, terlambat 52 menit dari jadwal. Diduga penyebabnya adalah keterlambatan keberangkatan dari Doha, yaitu 57 menit, kemungkinan karena pesawat yang tiba dari penerbangan sebelumnya mengalami keterlambatan di jalur perakitan. Namun, bagasi tetap diangkut sepenuhnya, dan tidak ada insiden kehilangan.
Sebagai seorang frequent flyer yang telah terbang melalui Doha 12 kali sejak awal tahun, Ibu Le Ha mengatakan bahwa saat ini hanya ada 1-2 kelompok kecil berisi sekitar 20 orang yang menunggu bantuan di loket tiket. Jika penumpang sudah memiliki tiket dan jadwal yang jelas, mereka dapat terbang dengan tenang, kecuali jika terjadi situasi khusus.
Dalam surat yang dikirimkan kepada agen tiket Qatar Airways Vietnam, maskapai tersebut mengatakan bahwa penerbangan ke dan dari Doha telah dilanjutkan secara bertahap.
Namun demikian, maskapai menghimbau agar penumpang senantiasa memantau pengumuman dari pihak maskapai dan bandara, serta secara proaktif mempersiapkan diri terhadap perubahan tak terduga yang mungkin timbul mengingat situasi regional yang masih mengandung banyak potensi risiko.
Untuk meminimalkan gangguan, Qatar Airways telah menambah staf darat di Bandara Internasional Hamad, pusat utamanya, serta di beberapa bandara penting lainnya di seluruh dunia .
Namun, perwakilan maskapai juga memperingatkan penumpang tentang kemungkinan penundaan berkelanjutan atau perubahan rencana perjalanan selama masa pemulihan.
Sumber: https://tuoitre.vn/khach-viet-mac-ket-vi-chien-su-hang-hang-khong-khuyen-cao-theo-doi-lich-trinh-20250627101443868.htm
Komentar (0)