Namun, meningkatkan asupan serat terlalu cepat dalam diet dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman. Hal ini karena tubuh manusia tidak dapat sepenuhnya mencerna serat. Sebaliknya, bakteri di usus akan memecah dan memfermentasi serat, menghasilkan gas. Ketika gas menumpuk di perut dan usus, hal itu akan menyebabkan kembung, menurut situs web kesehatan Health .
Ibu Roshini Raj, seorang ahli medis di AS, memaparkan informasi yang perlu Anda ketahui tentang serat.

Serat ditemukan dalam jelai, kacang-kacangan, dedak gandum, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Foto: AI
Apa itu serat?
Serat adalah jenis karbohidrat yang ditemukan dalam makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Serat terbagi menjadi dua jenis utama. Serat larut bergabung dengan air dalam sistem pencernaan membentuk gel yang memperlambat pencernaan. Jenis ini ditemukan dalam jelai, kacang-kacangan, dedak gandum, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Jenis kedua adalah serat tidak larut, yang mendorong pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dan membantu meningkatkan volume feses, sehingga membantu melunakkan feses dan mencegah sembelit. Jenis serat ini banyak ditemukan dalam dedak gandum, biji-bijian utuh, dan sayuran.
Berapa banyak serat yang dibutuhkan tubuh setiap hari?
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, wanita sebaiknya mengonsumsi sekitar 25 gram serat per hari, sedangkan pria membutuhkan sekitar 38 gram. Namun, pada kenyataannya, sebagian besar orang dewasa mengonsumsi jauh lebih sedikit daripada jumlah yang direkomendasikan.
Manfaat serat
Mengonsumsi cukup serat memiliki banyak manfaat yang jelas. Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, mengatur pergerakan usus, dan mencegah sembelit. Serat juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol berat badan. Selain itu, serat juga membantu memperlambat penyerapan gula, sehingga menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Pola makan yang kaya serat membantu mengurangi risiko penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, kanker usus besar, dan penyakit jantung.
Mengapa serat menyebabkan kembung?
Terlepas dari banyak manfaatnya, serat dapat menyebabkan kembung. Peningkatan asupan serat secara tiba-tiba adalah penyebab umum.
Ketika bakteri di usus memecah serat dan memfermentasinya, gas akan dihasilkan. Jika tidak diatasi dengan suplemen yang tepat, kondisi ini juga dapat menyebabkan kembung, sembelit, diare, atau kram perut.
Cara meningkatkan asupan serat tanpa menyebabkan kembung
Yang terpenting adalah meningkatkan asupan serat secara bertahap. Alih-alih mengonsumsi banyak serat sekaligus, biarkan tubuh Anda menyesuaikan diri secara bertahap. Meningkatkan serat secara perlahan selama beberapa minggu akan membantu meminimalkan ketidaknyamanan dan melindungi usus Anda.
Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi berbagai sumber serat. Serat larut cenderung menghasilkan lebih banyak gas daripada serat tidak larut, tetapi keduanya diperlukan oleh tubuh.
Faktor penting lainnya adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minum sekitar 2 liter air sehari akan membantu mengurangi kembung dan melancarkan pencernaan.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kulit buah dan sayuran seringkali kaya akan serat. Jika memungkinkan, cuci dan simpan kulitnya saat dimakan untuk memaksimalkan sumber nutrisi ini.
Sumber: https://thanhnien.vn/lam-sao-de-bo-sung-chat-xo-ma-khong-day-hoi-kho-chiu-185251006224542952.htm






Komentar (0)