
Kesibukan hidup, tekanan pekerjaan dan studi, kebiasaan hidup yang tidak sehat... menyebabkan banyak orang jatuh ke dalam kondisi insomnia berkepanjangan - Ilustrasi foto yang digambar oleh AI
Ini bukan hanya insomnia; hal ini bisa terkait dengan banyak kondisi medis lainnya.
Lebih dari sembilan bulan setelah melahirkan anak pertamanya, Ibu BN (30 tahun, Kota Ho Chi Minh) masih belum pernah tidur nyenyak tanpa gangguan karena bayinya bangun setiap malam dan meminta untuk disusui.
Setelah operasi caesar, lukanya masih terasa nyeri, ditambah dengan tekanan menyusui dan kurang tidur yang terus-menerus, menyebabkan dia terjerumus ke dalam lingkaran kelelahan, stres, dan bahkan ketakutan setiap kali mendengar bayinya menangis.
Kurang tidur kronis memaksa Ibu N. untuk secara bertahap menerima sering terbangun di tengah malam. Sepanjang hari, tubuhnya jatuh ke dalam keadaan lesu dan kelelahan. Dia takut kesehatannya memburuk, sementara dirinya sendiri menjadi "kebal" karena malam-malam tanpa tidur yang berturut-turut.
Dokter Tran Tien Tai (Departemen Neurologi, Rumah Sakit An Binh, Kota Ho Chi Minh) mengatakan bahwa departemen tersebut secara rutin menerima pasien yang mengeluhkan masalah tidur, yang sebagian besar terkait dengan penyakit neurologis seperti Parkinson, Alzheimer, dan penyakit yang menyebabkan nyeri saraf.
Penting untuk dicatat bahwa insomnia bukan sekadar gangguan tidur, tetapi juga dapat terkait dengan banyak kondisi medis lainnya. Di antaranya, gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar sering dikaitkan dengan masalah tidur. Statistik menunjukkan bahwa 30-60% kasus insomnia berasal dari gangguan mental.
Penyakit neurologis seperti Parkinson, Alzheimer, penyakit yang menyebabkan nyeri saraf, atau kelompok penyakit dalam umum seperti kardiovaskular, pernapasan (apnea tidur), pencernaan (refluks lambung), endokrin (hipertiroidisme), nyeri kronis... semuanya dapat menyebabkan insomnia.
Dari perspektif lain, insomnia juga merupakan konsekuensi dari gaya hidup dan lingkungan. Kesibukan hidup, tekanan dari pekerjaan dan studi, serta polusi di kota-kota besar dapat dengan mudah membuat orang stres, yang pada gilirannya memengaruhi tidur.
Selain itu, kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat juga merupakan penyebab umum. Penyalahgunaan zat, kebiasaan makan yang tidak teratur, kurang olahraga, atau penggunaan perangkat elektronik tepat sebelum tidur semuanya dapat menyebabkan gangguan tidur.

Untuk tidur lebih nyenyak, hindari stimulan seperti teh dan kopi, terutama di siang dan malam hari - Ilustrasi.
Dengan berbagai konsekuensi kesehatan yang ditimbulkannya, bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas tidur kita?
Jadi, bagaimana insomnia memengaruhi kesehatan? Dr. Tai mengatakan bahwa insomnia dapat menyebabkan banyak konsekuensi kesehatan. Dalam jangka pendek, insomnia mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi, mengingat, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Dalam jangka panjang, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas; dan dapat dengan mudah menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi. Lebih serius lagi, insomnia menurunkan kualitas hidup, memengaruhi pekerjaan, studi, dan hubungan sosial.
Untuk meningkatkan kualitas tidur, setiap orang perlu mengembangkan kebiasaan hidup sehat: tidur dan bangun tepat waktu, bahkan di akhir pekan. Ciptakan ruang tidur yang tenang dan berventilasi baik; batasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
Hindari stimulan seperti kopi, alkohol, dan tembakau, terutama di siang dan malam hari.
Selain itu, Anda sebaiknya berolahraga secara teratur (jangan terlalu dekat dengan waktu tidur), makan malam ringan, menghindari makanan pedas dan berlemak; praktikkan teknik relaksasi seperti yoga, pernapasan dalam, mendengarkan musik lembut, membaca buku, atau mandi air hangat sebelum tidur.
"Insomnia bukan hanya masalah individu, tetapi bisa menjadi tanda penyakit yang mendasarinya. Jangan menganggap insomnia sebagai masalah pribadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan segera obati. Bangun gaya hidup sehat untuk melindungi tidur dan kesehatan Anda secara keseluruhan," pungkas Dr. Tai.
Dr. Tai menambahkan bahwa gangguan tidur hadir dalam berbagai bentuk, termasuk:
- Kesulitan tidur, terbangun beberapa kali di malam hari, atau tidur yang terganggu.
- Terbangun terlalu pagi, atau bahkan masalah terkait tidur yang kurang umum seperti merasa lelah atau lesu setelah bangun tidur.
- Kesulitan berkonsentrasi, gangguan memori.
- Perasaan cemas, stres, dan mudah tersinggung.
Sumber: https://tuoitre.vn/mat-ngu-thuong-xuyen-benh-tuong-de-chua-nhung-thuc-te-bao-mon-suc-khoe-20250908052545339.htm










Komentar (0)