Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt membagikan dua gambar imigran ilegal yang diborgol dan dimuat ke pesawat militer di akun media sosialnya pada tanggal 24 Januari.
Gambar yang dibagikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menunjukkan para imigran bersiap menaiki pesawat militer untuk pulang.
FOTO: AKUN X @PressSec
"Penerbangan deportasi telah dimulai. Presiden Trump mengirimkan pesan yang kuat dan jelas kepada dunia : jika Anda berada di Amerika Serikat secara ilegal, Anda akan menghadapi konsekuensi serius," tulis Leavitt.
Menurut CNN, penggunaan pesawat militer untuk memulangkan imigran patut diperhatikan. Tidak jelas kapan penerbangan dalam foto tersebut terjadi atau dari negara mana imigran tersebut berasal.
Penerbangan pertama lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Briggs di El Paso, Texas, pada malam tanggal 23 Januari. Penerbangan tersebut mencakup sekitar 75 hingga 80 warga Guatemala yang baru saja melintasi perbatasan ke Amerika Serikat dan ditahan oleh Patroli Perbatasan, kata seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Imigran ilegal diborgol
FOTO: AKUN X @PressSec
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan pada tanggal 22 Januari bahwa empat pesawat militer, termasuk dua C-17 dan dua C-130, dikirim ke San Diego (California) dan El Paso untuk membantu pemulangan imigran ilegal.
Menurut majalah Air & Space Forces , pesawat-pesawat tersebut akan digunakan untuk mendeportasi 5.400 orang yang saat ini berada dalam tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS. Seorang pejabat militer senior memperkirakan bahwa lebih banyak pesawat pengintai mungkin akan dikirim ke perbatasan untuk meningkatkan patroli pengawasan.
Selain itu, Penjabat Menteri Pertahanan Robert Salesses mengatakan 1.500 tentara telah dikerahkan ke perbatasan AS-Meksiko untuk mengendalikan situasi. Ia memperkirakan hingga 10.000 tentara dapat dikerahkan.
Setelah menjabat, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan aparat penegak hukum memasuki lokasi-lokasi sensitif seperti gereja, rumah sakit, dan sekolah untuk menangkap imigran ilegal. Pada saat yang sama, ia memerintahkan percepatan deportasi orang-orang yang tinggal di AS tanpa dokumen resmi.
Fox News melaporkan bahwa dari tanggal 21 Januari hingga pukul 9 pagi pada tanggal 22 Januari, dalam waktu 33 jam, pihak berwenang menangkap lebih dari 460 imigran ilegal, termasuk mereka yang memiliki catatan kriminal.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/my-bat-dau-truc-xuat-nguoi-nhap-cu-trai-phep-bang-may-bay-quan-su-18525012421113093.htm
Komentar (0)