Perusahaan rintisan neuroteknologi milik miliarder Amerika Elon Musk, Neuralink, baru saja mengumumkan keberhasilannya menanamkan dua chip ke dalam otak manusia dalam satu hari untuk pertama kalinya.
Peristiwa ini dianggap sebagai tonggak penting dalam pengembangan dan komersialisasi teknologi antarmuka otak-komputer Neuralink, yang membuka prospek aplikasi luas dalam pengobatan penyakit neurologis serius.
Informasi ini diposting di situs web perusahaan media multi-platform Teslarati, yang berpusat di California (AS), yang mengkhususkan diri dalam menyediakan berita, analisis, dan konten yang terkait dengan perusahaan yang didirikan oleh miliarder Elon Musk seperti Tesla, SpaceX, dan teknologi terkait.
Menurut informasi terbaru yang dirilis pada pagi hari tanggal 21 Juli waktu AS, dua pasien yang diidentifikasi sebagai pasien nomor 8 dan nomor 9 telah dipasangi perangkat chip bernama "Link" selama akhir pekan. Perangkat ini seukuran koin dan ditanamkan ke dalam otak manusia melalui operasi invasif.
Meskipun Neuralink tidak mengungkapkan waktu pasti operasi tersebut, mereka mengonfirmasi bahwa kedua operasi berlangsung pada hari yang sama. Kedua pasien saat ini dalam kondisi pemulihan yang baik dan bersemangat.
Menurut Neuralink, implan perusahaan tersebut memiliki serat "ultra-halus" yang membantu mengirimkan sinyal di otak pasien yang memiliki perangkat tersebut.
Miliarder Elon Musk - yang mendirikan Neuralink pada tahun 2016, menekankan bahwa teknologi ini dapat membawa "perubahan revolusioner bagi jutaan, bahkan miliaran orang."
Teknologi implan saraf Neuralink saat ini sedang diuji pada pasien dengan amiotrofik lateral sklerosis (ALS) atau cedera tulang belakang serviks, penyakit yang dapat sangat mengganggu kemampuan pasien untuk bergerak dan berkomunikasi.
Dalam jangka panjang, Neuralink bertujuan untuk memperluas perawatannya ke gangguan neurologis yang lebih umum seperti kecemasan, depresi, atau bahkan kasus kehilangan penglihatan.
Pada Mei 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui Neuralink untuk menguji implan chip pada otak manusia. Kemudian, pada September, Neuralink diizinkan untuk merekrut pasien lumpuh untuk uji coba implan otak manusia selama 6 tahun.
Beberapa perusahaan saat ini sedang melakukan penelitian serupa, termasuk Sychron yang berkantor pusat di Australia.
Pada Juli 2022, Sychron mengumumkan telah memasang perangkat antarmuka otak-komputer pada seorang pasien ALS di AS. Tujuan pemasangan perangkat ini adalah agar pasien dapat berkomunikasi, bahkan ketika mereka kehilangan kemampuan bergerak, dengan menggunakan pikiran mereka untuk mengirim email dan pesan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/neuralink-lan-dau-cay-chip-cho-2-benh-nhan-trong-ngay-post1051120.vnp
Komentar (0)