Masyarakat hanya perlu membawa fotokopi akta kelahiran dan kartu tanda penduduk tanpa perlu pengesahan dari notaris.

Pada tanggal 21 Oktober, Departemen Kepolisian Administratif untuk Ketertiban Sosial (C06) menyatakan bahwa Kementerian Keamanan Publik sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup serta pemerintah daerah di seluruh negeri untuk menggelar "Kampanye untuk memperkaya dan membersihkan basis data nasional tentang pertanahan".

Foto ilustrasi: Tuan Anh/VNA

Membangun aplikasi untuk mengautentikasi informasi tentang pemilik tanah dan perumahan di VNeID merupakan salah satu langkah "Kampanye untuk memperkaya dan membersihkan basis data tanah nasional" yang dilaksanakan oleh unit-unit terkoordinasi di seluruh negeri.

Menurut Departemen C06, setelah terlaksananya model penyelenggaraan pemerintahan daerah 2 tingkat, tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan pengalihan tanah pada tingkat kecamatan, kelurahan, dan zona khusus sangatlah besar; sehingga memerlukan suatu pangkalan data pertanahan agar daerah memiliki perangkat yang memadai untuk mengelola dan menyelesaikan prosedur administratif.

Namun, karena karakteristik informasi tentang pengguna lahan, termasuk informasi tentang tanah dan informasi tentang kartu identitas, serta identitas warga negara pada Sertifikat (juga dikenal sebagai Buku Merah) yang diterbitkan kepada pengguna lahan, yang dibuat selama periode yang berbeda, pengelolaan, pencatatan, dan teknologi pada setiap periode telah berubah. Selain itu, ketika masyarakat dan pengguna lahan secara sewenang-wenang mengubah tujuan, memperdagangkan tanah dan aset yang melekat padanya dengan dokumen tulisan tangan, tanpa menetapkan hak waris..., hal ini menyebabkan beberapa kasus informasi dan data yang salah dan tidak konsisten.

Kementerian Keamanan Publik menetapkan tujuan dan persyaratan kampanye ini untuk melengkapi basis data nasional pertanahan guna memastikan "pemanfaatan yang benar - memadai - bersih - hidup - terpadu - bersama", guna mendukung pengelolaan negara yang transparan, efektif, dan akuntabel. Selain itu, basis data ini akan menjadi alat bagi instansi terkait untuk menangani prosedur administratif pertanahan bagi masyarakat dan pelaku usaha sesuai dengan mekanisme terpadu di Dinas Pertanahan dan Portal Pelayanan Publik Nasional.

Selain itu, Kementerian Keamanan Publik berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup untuk membangun utilitas pada aplikasi VNeID sehingga masyarakat dapat memberikan informasi secara mandiri dan memeriksa serta memverifikasi informasi tentang pemilik tanah dan perumahan melalui Basis Data Kependudukan Nasional melalui utilitas pada aplikasi VNeID.

Menanggapi keluhan masyarakat terkait permintaan fotokopi atau pengesahan sertifikat hak atas tanah oleh notaris, pihak berwenang menegaskan bahwa masyarakat cukup memberikan fotokopi sertifikat dan kartu tanda penduduk (KTP) apabila diminta oleh Kelompok Kerja (Pokja) tanpa harus mengesahkannya melalui notaris.

Untuk memperlancar jalannya kampanye ini, perwakilan Dinas C06 menegaskan, sangat diperlukan partisipasi masyarakat yang memanfaatkan tanah dan memiliki aset yang melekat pada tanah untuk memberikan dan memverifikasi informasi.

Hal ini merupakan langkah penting bagi Negara dan masyarakat untuk melengkapi pangkalan data nasional pertanahan, yang melayani pelaksanaan dan penyelesaian prosedur administrasi pertanahan serta layanan publik daring lainnya dalam lingkungan elektronik.

Menurut Departemen C06, Kampanye Pengayaan dan Pembersihan Basis Data Pertanahan Nasional merupakan langkah spesifik untuk mengimplementasikan Resolusi No. 57 Politbiro tentang Terobosan dalam Sains, Teknologi, Inovasi, dan Transformasi Digital Nasional. Hal ini juga merupakan tugas yang tercantum dalam Rencana No. 02 Komite Pengarah Pusat tentang Pengembangan Sains, Teknologi, Inovasi, dan Transformasi Digital, dengan persyaratan menjadikan data sebagai pusat, memastikan "benar - memadai - bersih - hidup - terpadu - bersama".

Bersamaan dengan itu, Resolusi Pemerintah No. 214 menetapkan target bahwa pada tahun 2026, 100% pangkalan data nasional, termasuk pangkalan data pertanahan, harus ditinjau, distandarisasi, memastikan kemampuan untuk terhubung, berbagi, dan mengintegrasikan untuk melayani pengarahan dan pekerjaan administrasi, mereformasi prosedur administrasi, dan menyediakan layanan publik daring.

Kampanye pengayaan dan pembersihan data pertanahan akan mencapai tiga tujuan utama. Pertama, menciptakan fondasi bagi pengembangan e-Government dan perangkat modern yang fundamental bagi pengelolaan pertanahan negara; semua tingkatan dan sektor memiliki informasi yang lengkap, cepat, dan akurat untuk pengambilan keputusan yang cepat mengenai arah dan pengelolaan secara transparan, efektif, dan akuntabel. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang pertanahan; mereformasi dan menyelesaikan prosedur administrasi pertanahan bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam lingkungan elektronik. Menghubungkan, berbagi, dan menyinkronkan Basis Data Pertanahan Nasional dengan basis data nasional dan basis data sektor lain agar dapat beroperasi dengan lancar antar lembaga dalam sistem politik untuk memanfaatkan dan menggunakan sumber daya digital dan data digital secara efektif.

Pada tanggal 17 Oktober, Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup mengadakan konferensi untuk meninjau pelaksanaan Rencana No. 515/KH-BCA-BNN&MT (tanggal 31 Agustus 2025) tentang peluncuran kampanye puncak 90 hari untuk memperkaya dan membersihkan basis data nasional di bidang pertanahan; pada saat yang sama, berfokus pada pelaksanaan tugas berikutnya secara sinkron dan serius, memastikan 6 hal menjadi jelas: pekerjaan yang jelas, orang yang jelas, kemajuan yang jelas, tanggung jawab yang jelas, waktu yang jelas, hasil yang jelas untuk memastikan penyelesaian semua tujuan kampanye 90 hari.

Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/nguoi-dan-chi-cung-cap-ban-sao-giay-chung-nhan-va-can-cuoc-cong-dan-khong-can-cong-chung-20251021161900411.htm