Dengan tema "AI untuk semua", program ini diselenggarakan bersama oleh Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam (UNICEF), Yayasan STEAM untuk Vietnam, Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, dan Kedutaan Besar AS di Vietnam bersama dengan banyak perusahaan bergengsi di bidang sains dan teknologi.

Siswa menghadiri Festival STEAMese
Acara ini menampilkan lusinan kegiatan pengalaman, lokakarya, dan penghargaan, yang bertujuan menjadikan kecerdasan buatan sebagai kemampuan mendasar di era baru.
Puncak acaranya adalah AI Summit, sebuah konferensi pendidikan dan kecerdasan buatan, yang mana para delegasi dan tamu berbagi gambaran menyeluruh dan inisiatif praktis guna mendorong transformasi digital, meningkatkan kapasitas digital, kapasitas AI secara nasional, dan mempromosikan kekuatan AI untuk pembangunan bersama.

Acara ini menawarkan banyak kegiatan pengalaman bagi siswa.
Kegiatan utama lainnya dalam rangka AI Summit adalah kompetisi penerapan AI dalam pengajaran dan pembelajaran, yang bertujuan untuk menghormati inisiatif dan model penerapan AI dari guru, siswa, dan sekolah, dan sekaligus mendemonstrasikan solusi praktis yang dapat diterapkan langsung di kelas.
Selain itu, ada dua kompetisi utama khusus untuk guru dan siswa dengan total hadiah hampir 500 juta VND: AI for SuperTeacher (kompetisi untuk guru) dan Youth AI Hackathon (kompetisi untuk siswa).
Bagi para guru, ini adalah forum inovasi tempat mereka menerima saran ahli, bertukar pikiran, dan belajar, serta mendapatkan penghargaan atas ide-ide inovatif mereka yang sangat sesuai dengan kebutuhan praktis di kelas. Bagi para siswa, untuk pertama kalinya, Youth AI Hackathon membuka perjalanan penemuan dari ide hingga produk AI, membantu mereka tidak hanya mempelajari teknologi tetapi juga mempraktikkan pemikiran kreatif dan tanggung jawab sosial.

AI dapat memperluas kesempatan belajar, menghubungkan komunitas terpencil, dan membantu setiap anak mencapai potensi penuh mereka.
Ibu Silvia Danailov, Perwakilan UNICEF di Vietnam, mengatakan bahwa AI bukan sekadar teknologi, tetapi dapat menjadi katalisator yang kuat untuk inklusi, kesetaraan, dan inovasi, selama setiap anak memiliki akses, memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakannya, dan dilindungi oleh langkah-langkah keamanan yang tepat.
Pendekatan UNICEF yang berpusat pada anak terhadap AI menunjukkan bahwa, ketika inovasi dipandu oleh prinsip-prinsip hak anak, keadilan, dan perlindungan daring, AI dapat memperluas kesempatan belajar, menghubungkan komunitas terpencil, dan membantu setiap anak mencapai potensi penuh mereka,” ujar Silvia Danailov.
Bapak Tran Viet Hung, pendiri dan CEO STEAM for Vietnam, mengatakan bahwa bersama para mitra, unit ini mempercepat pemasyarakatan kapasitas AI bagi 2 juta guru dan 24 juta siswa di Vietnam. Dengan tujuan agar setiap guru memiliki tutor AI, setiap pelajaran dilengkapi dengan perangkat AI untuk mendukung pembelajaran, praktik, dan penilaian secara aman dan efektif, sehingga Vietnam siap memasuki era baru.
Sumber: https://nld.com.vn/tang-toc-pho-cap-nang-luc-ai-cho-2-trieu-giao-vien-va-24-trieu-hoc-sinh-196251019144431779.htm
Komentar (0)