Latihan aerobik dapat membantu mengatasi 'kabut otak' - salah satu efek samping paling umum dari kemoterapi yang menyulitkan pasien kanker payudara untuk mengingat informasi dan berpikir jernih.
Perubahan gaya hidup, seperti latihan aerobik, sering direkomendasikan untuk orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki gangguan kognitif ringan untuk membantu mengurangi kabut otak - Foto: First Cry Parenting
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa hingga 75% pasien kemoterapi mengalami gangguan kognitif ini. Ada beberapa cara untuk mengatasi kabut otak akibat kemoterapi, seperti pengobatan, intervensi berbasis kesadaran, dan aktivitas fisik.
Dampak latihan aerobik terhadap kemoterapi
"Kebanyakan orang mungkin pernah mengalami semacam kabut otak, yang menyebabkan kesulitan berpikir jernih, memproses informasi, atau mempertahankan fokus," Jennifer Brunet, PhD, seorang profesor penuh di Sekolah Ilmu Olahraga Universitas Ottawa, menjelaskan kepada Medical News Today.
Fenomena ini sering kali diperparah pada wanita yang menjalani kemoterapi kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 75% wanita mengalami gejala kabut otak, seperti kebingungan, mudah lupa, berpikir lambat, dan kesulitan berkonsentrasi.
Brunet adalah penulis utama studi baru yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal CANCER, yang menemukan bahwa wanita yang menjalani kemoterapi untuk kanker payudara — yang juga memulai program latihan aerobik — melaporkan adanya peningkatan yang signifikan dalam fungsi kognitif dan kualitas hidup dibandingkan dengan wanita yang tidak berpartisipasi.
Dalam penelitian ini, peneliti merekrut 57 wanita dari Ottawa dan Vancouver (Kanada) yang didiagnosis dengan kanker payudara stadium I-III.
Semua peserta mengikuti program latihan aerobik yang berlangsung selama 12 hingga 24 minggu. Dua puluh delapan orang memulai program latihan bersamaan dengan dimulainya kemoterapi, sementara 29 orang sisanya memulai setelah menyelesaikan kemoterapi.
“Perubahan gaya hidup, seperti latihan aerobik, sering direkomendasikan untuk orang lanjut usia dan mereka yang memiliki gangguan kognitif ringan untuk membantu mengurangi kabut otak dan dampaknya.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada wanita. Namun, bukti kuat untuk hal ini masih kurang," ujar Brunet.
Memulai olahraga dan kemoterapi secara bersamaan dapat membantu
Di akhir penelitian, Brunet dan rekannya menemukan bahwa wanita yang memulai program latihan aerobik bersamaan dengan dimulainya kemoterapi melaporkan adanya peningkatan fungsi kognitif dan mental, dibandingkan dengan mereka yang mulai berolahraga setelah kemoterapi berakhir.
Namun, para peneliti mencatat bahwa tes neuropsikologis menunjukkan kinerja kognitif yang serupa pada kedua kelompok.
"Para penyedia layanan kesehatan perlu menyadari bahwa kabut otak merupakan efek samping kemoterapi yang umum dan memberatkan pada wanita penderita kanker payudara. Meskipun olahraga mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan kabut otak, olahraga dapat mengatasi beberapa penyebab yang mendasarinya," ujar Brunet.
Dr. Bhavana Pathak, seorang ahli hematologi dan onkologi di MemorialCare Cancer Institute di Orange Coast dan Saddleback Medical Centers di California, mengatakan dia senang bahwa penelitian tersebut dilakukan karena saat ini ada sedikit standar perawatan untuk mengobati gangguan kognitif akibat kemoterapi.
“Ini membahas aspek kualitas hidup dari pengobatan,” katanya.
"Menariknya, manfaat olahraga terlihat pada kedua kelompok terlepas dari kapan aktivitas fisik dilakukan, selama atau setelah perawatan kemoterapi," kata Diana Garrett, MD, seorang terapis fisik dan direktur program layanan terapi fisik di Institute for Women's Health and Wellness di Providence Saint John's Health Center di California. "Hal ini menggarisbawahi pentingnya tetap aktif dan aktif secara fisik," ujarnya.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/tap-aerobic-ngan-ngua-suong-mu-nao-sau-hoa-tri-ung-thu-vu-20241024182116435.htm
Komentar (0)