Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendikbud) baru saja menerbitkan draf surat edaran yang mengatur pemilihan buku teks di lembaga pendidikan umum dan pendidikan berkelanjutan. Selain pembentukan dewan pemilihan buku oleh sekolah, draf tersebut juga menekankan tiga prinsip pemilihan buku.
Menurut rancangan tersebut, Surat Edaran tersebut diberlakukan kepada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pendidikan kejuruan - pusat pendidikan berkelanjutan (VET - GDTX) dan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan program pendidikan berkelanjutan pada jenjang sekolah menengah atas.
Pemilihan buku teks diberdayakan kepada guru (foto TL).
Pada saat diterbitkan, Surat Edaran ini akan menggantikan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nomor 25/2020/TT-BGDDT tanggal 26 Agustus 2020 tentang Pemilihan Buku Pelajaran pada Lembaga Pendidikan Umum.
Dalam rancangannya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan tiga prinsip untuk memilih buku teks: Pertama, memilih buku teks dari daftar buku teks yang disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Pelatihan untuk penggunaan yang stabil di lembaga pendidikan umum.
Kedua, setiap mata pelajaran dan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan umum pada setiap tingkatan memilih satu buku teks.
Ketiga, pemilihan buku pelajaran harus demokratis, objektif, publik, dan transparan.
Draf tersebut menetapkan kriteria pemilihan buku teks, antara lain: sesuai dengan karakteristik sosial ekonomi setempat dan sesuai dengan kondisi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan umum.
Draf baru tersebut menetapkan: Dewan seleksi buku teks lembaga pendidikan umum dibentuk oleh kepala lembaga pendidikan umum atau direktur pusat pendidikan dan pelatihan vokasi, untuk membantu kepala lembaga pendidikan umum dalam menyelenggarakan seleksi buku teks. Setiap lembaga pendidikan umum membentuk sebuah dewan.
Untuk sekolah umum dengan banyak tingkat, setiap tingkat membentuk dewan.
Dewan tersebut meliputi: Ketua, wakil ketua; wakil kelompok profesi; wakil guru, wakil Ikatan Orang Tua Lembaga Pendidikan Umum.
Orang-orang yang turut serta dalam penyusunan buku pelajaran atau turut serta dalam pengarahan penyusunan, penerbitan, pencetakan, dan penyaluran buku pelajaran serta orang-orang yang bekerja pada penerbit dan organisasi yang mengurusi buku pelajaran tidak diperkenankan ikut serta dalam Dewan.
Dewan mengembangkan rencana untuk menyelenggarakan pemilihan buku teks untuk lembaga pendidikan umum; menugaskan tugas kepada anggota Dewan.
Terkait proses penyelenggaraan seleksi buku teks, langkah pertama yang dilakukan adalah menyelenggarakan seleksi buku teks di lembaga pendidikan. Dinas Pendidikan dan Pelatihan melakukan penilaian terhadap catatan seleksi buku teks lembaga pendidikan umum yang dikelolanya sesuai ketentuan; melaporkan hasil penilaian dan daftar seleksi buku teks lembaga pendidikan umum yang dikelolanya kepada Dinas Pendidikan dan Pelatihan.
Departemen Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan penilaian catatan seleksi buku pelajaran lembaga pendidikan umum yang berada di bawahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memeriksa laporan Departemen Pendidikan dan Pelatihan tentang hasil penilaian dan daftar seleksi buku pelajaran lembaga pendidikan umum;
Mensintesiskan hasil, membuat daftar buku teks yang dipilih oleh lembaga pendidikan umum, menyerahkan kepada Komite Rakyat Provinsi untuk dipertimbangkan dan disetujui.
Berdasarkan hasil seleksi buku pelajaran lembaga pendidikan umum yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan dan Pelatihan, maka Panitia Daerah Provinsi memutuskan untuk mengesahkan daftar buku pelajaran lembaga pendidikan umum di daerah tersebut.
Daftar buku teks yang disetujui diumumkan kepada lembaga pendidikan umum setempat sebelum tanggal 30 April setiap tahun.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)