Pada tanggal 19 November, Kementerian Keamanan Publik Tiongkok mengumumkan bahwa negara tersebut telah mengekstradisi seorang penjahat ekonomi yang melarikan diri ke Maroko, menandai kasus ekstradisi pertama sejak perjanjian ekstradisi antara kedua negara mulai berlaku pada tahun 2021.
Kepolisian Tiongkok meningkatkan kerja sama dengan mitra internasional untuk menangkap para penjahat yang melarikan diri ke luar negeri. (Sumber: CCTV) |
Tersangka yang ditangkap, bermarga Luo, dituduh menggelapkan jutaan yuan saat menjabat sebagai direktur keuangan sebuah perusahaan dan kemudian melarikan diri ke Maroko.
Pada bulan Februari 2020, polisi Tiongkok memulai penyelidikan atas kasus tersebut dan pada bulan Juli 2022, Interpol mengeluarkan pemberitahuan merah untuk tersangka.
Polisi Maroko menangkap Luo pada bulan April dan pengadilan menyetujui ekstradisinya pada akhir Oktober. Luo diekstradisi ke Tiongkok pada tanggal 18 November.
Menurut Kementerian Keamanan Publik Tiongkok, keberhasilan ekstradisi tersangka sangat penting dalam memperkuat kerja sama penegakan hukum antara Tiongkok dan Maroko. Melalui hal ini, Beijing berkomitmen untuk memperkuat kerja sama internasional dan menangkap tersangka kriminal di luar negeri.
Kasus ini merupakan bagian dari upaya Tiongkok selama bertahun-tahun untuk menangkap penjahat ekonomi yang melarikan diri ke luar negeri.
Pada tahun 2014, Tiongkok melancarkan Operasi “Perburuan Rubah”, di mana polisi menangkap lebih dari 700 tersangka di luar negeri atas berbagai bentuk kejahatan ekonomi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)