Dr. Vo Thi Ngoc Thu, Departemen Neurologi, Rumah Sakit Umum Internasional Saigon Selatan (HCMC), mengatakan bahwa kebanyakan dari kita merasa nyaman setelah tidur malam yang nyenyak dan menjadi mudah tersinggung atau kesal jika kurang tidur. Tidur sangat penting tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental kita.
Kurang tidur atau kurang tidur terbukti meningkatkan respons emosional negatif terhadap pemicu stres dan menurunkan emosi positif.
Orang yang kurang tidur berisiko tinggi mengalami serangan tidur mendadak dan kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja. Hal ini sangat berbahaya saat mengemudi.
Pastikan Anda tidur setidaknya 6-7 jam untuk menjaga tubuh Anda tetap waspada dan siaga.
Apa itu "tidur putih"?
Menurut Dr. Vo Thi Ngoc Thu, "tidur putih" bukanlah istilah medis resmi tetapi sering digunakan untuk menggambarkan insomnia atau kurang tidur.
"Tidur putih" adalah gangguan neurologis yang menyebabkan penderitanya kehilangan kendali atas rasa kantuk dan kesulitan untuk tetap terjaga saat diperlukan. Kondisi ini sering terjadi di siang hari, setelah mengemudi dan makan, "otot perut menegang, otot mata lemas", atau mungkin di sore hari, tubuh mulai melemah setelah seharian bekerja. Mata mungkin masih terbuka, tetapi tubuh tertidur, yang mungkin hanya berlangsung beberapa detik, tetapi saat mengemudi, kondisi ini sangat berbahaya.
Dokter Vo Thi Ngoc Thu mengatakan, risiko terjerumus ke dalam kondisi "tidur putih" bisa dideteksi sejak dini melalui tanda-tanda seperti: Sulit konsentrasi, mengantuk, kelopak mata berat, sering menguap, mudah gelisah, atau mudah gelisah.
Cara terbaik untuk melawan rasa kantuk adalah dengan tidur. Tidur siang singkat sekitar 10-15 menit akan membantu kita lebih waspada. Mengunyah permen karet, memutar musik yang ceria, kopi, minuman berenergi... hanya membantu menciptakan suasana hati yang lebih nyaman. Jika dilakukan terus-menerus, justru akan membuat tubuh semakin lelah, yang tidak baik untuk kesehatan, saran Dr. Thu.
Cara membantu membatasi "tidur putih"
Tidur yang cukup : Jika Anda harus melakukan perjalanan jauh, pastikan Anda tidur setidaknya 6-7 jam sebelumnya agar tubuh tetap waspada dan siaga.
Jangan minum alkohol atau mengonsumsi obat tidur : Zat-zat di atas dapat menghambat sistem saraf, sehingga Anda mengantuk. Selain itu, minum alkohol sebelum mengemudi sangat dilarang.
Bagilah perjalanan, perbanyak istirahat : Jangan mengemudi terus-menerus selama lebih dari 3 jam. Anda juga perlu beristirahat di sela-sela setiap perjalanan untuk mengisi ulang tenaga, minum air, mencuci muka, dan pergi ke toilet agar tubuh tetap dalam kondisi prima.
Jangan mendengarkan musik yang terlalu "lembut" : Mendengarkan musik saat mengemudi memang wajib. Namun, memutar lagu yang terlalu merdu dan monoton akan membuat Anda lebih cepat tertidur.
Anda harus menepi dan tidur siang selama 15 menit jika Anda merasa tidak dapat mengendalikan mobil lagi: Jika rasa kantuk datang terlalu cepat, jangan mencoba untuk terus melaju, tetapi parkirkan mobil di lokasi yang sesuai dan tidur siang selama 15 menit agar tubuh Anda beristirahat.
Selain itu, Dr. Thu menyarankan agar Anda segera menemui dokter jika gangguan tidur berlanjut, yang dapat menyebabkan gangguan saraf dan berpotensi menimbulkan banyak risiko kesehatan. Jangan sekali-kali menggunakan obat penenang atau pil tidur tanpa resep dokter.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)