Meningkatnya program pengajaran bahasa Inggris di universitas-universitas Korea Selatan mendorong jumlah mahasiswa internasional yang memecahkan rekor, menjadikan negara ini tujuan studi di luar negeri yang semakin menarik. Dengan strategi Study Korea 300K, Korea Selatan menargetkan untuk menjadi 10 besar pusat pendidikan global pada tahun 2027.
Menurut data Kementerian Pendidikan Korea, kini terdapat lebih dari seribu jurusan di 73 universitas yang mengajar dalam bahasa Inggris, naik 16% dari 882 jurusan yang tercatat pada tahun 2022. Pertumbuhan ini mencerminkan transformasi kuat sistem pendidikan Korea dalam menerima mahasiswa internasional dan menyediakan lingkungan belajar yang terglobalisasi.
Sementara itu, jumlah mahasiswa asing yang belajar di Korea melampaui 250.000 untuk pertama kalinya pada April 2025, naik 21,3% hanya dalam satu tahun. Ini merupakan langkah nyata menuju target menarik 300.000 mahasiswa internasional pada tahun 2027 melalui inisiatif pendidikan internasional Study Korea 300K.
Pemerintah telah memperkenalkan serangkaian langkah dukungan seperti penyederhanaan prosedur penerimaan, pemendekan waktu pemrosesan visa, peningkatan sistem informasi pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup mahasiswa internasional. Seorang pejabat Kementerian Pendidikan menegaskan bahwa dengan laju saat ini, mencapai ambang batas 300.000 mahasiswa "tidak akan sulit".
Salah satu poin penting dari strategi ini adalah inovasi dalam desain kurikulum. Semakin banyak universitas yang tidak hanya memperluas jumlah mata kuliah yang diajarkan dalam bahasa Inggris, tetapi juga merancang program khusus untuk mahasiswa internasional.
Universitas Yonsei saat ini menawarkan lebih dari 960 mata kuliah yang diajarkan dalam bahasa Inggris, termasuk program pascasarjana seperti Global MBA. Dengan mahasiswa dari 99 negara, Yonsei dianggap sebagai institusi pendidikan paling beragam secara internasional di Korea.
Tak hanya jurusan tradisional, banyak universitas pun dengan cepat mengadopsi tren budaya kontemporer untuk menarik minat mahasiswa. Universitas Korea telah mendirikan Departemen Hiburan Global untuk memanfaatkan daya tarik budaya Hallyu yang semakin meningkat, mulai dari K-pop, drama TV, film, hingga e-sports.
Program ini menggabungkan produksi konten dengan manajemen dan strategi bisnis, memberikan mahasiswa akses ke industri-industri yang sedang berkembang pesat. Aplikasi untuk program studi baru ini telah mendapat peringkat "sangat tinggi", mencerminkan tingginya permintaan internasional untuk karier kreatif.
Bersamaan dengan jurusan-jurusan baru, banyaknya kursus yang diajarkan dalam bahasa Inggris membantu mahasiswa internasional mengurangi hambatan bahasa, sekaligus meningkatkan daya saing Korea dibandingkan dengan destinasi-destinasi yang sudah dikenal seperti AS, Australia, atau Singapura.
Meskipun industri kreatif menjadi sorotan, 60% pelajar internasional di Korea Selatan masih mempelajari sains dan teknik, menurut statistik bulan September dari Kementerian Pendidikan.
Universitas Korea mendirikan College of Global Entertainment untuk memanfaatkan popularitas K-pop, film, webtoon, dan e-sports. Universitas Gachon menggabungkan departemen-departemen yang ada untuk membentuk College of International Studies baru dengan enam jurusan khusus untuk mahasiswa internasional, sementara Universitas Wanita Sookmyung membuka Hallyu International College yang berfokus pada budaya Korea, media digital, dan bisnis internasional berbasis AI.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/han-quoc-tang-toc-quoc-te-hoa-giao-duc-post759017.html






Komentar (0)