Hue tidak hanya terkenal dengan lanskap alamnya yang mempesona, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang unik dan memikat siapa pun yang mencicipinya. Setiap hidangan Hue memiliki karakter, rasa, dan penyajian yang khas, tidak seperti di tempat lain. Penulis Nguyen Tuan pernah berkomentar bahwa orang-orang di Hue makan dengan mata dan hidung mereka sebelum benar-benar mencicipi makanan tersebut.



Banh ram adalah kombinasi dari dua jenis kue yang berbeda, menawarkan rasa renyah namun kenyal, harum, dan manis: banh it yang lembut dan kenyal di bagian atas dan banh ram yang harum dan renyah di bagian bawah. Isian banh it terbuat dari udang yang ditumis dengan minyak daun bawang lalu dikukus.
Kue beras goreng (bánh ram) tidak perlu diisi; cukup digoreng dalam minyak hingga renyah dan berwarna cokelat keemasan. Kombinasi tekstur renyah kue beras goreng dengan tekstur kenyal dan harum dari kue beras ketan (bánh ít) serta rasa manis dan asin dari saus ikan memuaskan setiap pengunjung yang datang ke Hue. Cerita rakyat Hue memiliki sebuah puisi tentang kelezatan bánh ram ít sebagai berikut:
"Dengar, masukkan ini ke dalam mulutmu dan dengarkan."
Semakin tidak kenyal daging golden ram, semakin memikat rasanya.
Spesialitas baru dan lezat dari Hue!
Cita rasa tradisional dan kerajaan saling bertemu."
Kue beras goreng (bánh ram) tidak perlu diisi; cukup digoreng dalam minyak hingga renyah dan berwarna cokelat keemasan. Kombinasi tekstur renyah kue beras goreng dengan tekstur kenyal dan harum dari kue beras ketan (bánh ít) serta rasa manis dan asin dari saus ikan memuaskan setiap pengunjung yang datang ke Hue. Cerita rakyat Hue memiliki sebuah puisi tentang kelezatan bánh ram ít sebagai berikut:
"Dengar, masukkan ini ke dalam mulutmu dan dengarkan."
Semakin tidak kenyal daging golden ram, semakin memikat rasanya.
Spesialitas baru dan lezat dari Hue!
Cita rasa tradisional dan kerajaan saling bertemu."

Terletak sederhana di antara beragam kelezatan kuliner Hue, permen wijen kenyal ini juga patut disebutkan. Bahan utamanya adalah biji wijen, sirup malt, gula, dan kacang tanah. Bahan-bahan ini, dikombinasikan dengan resep rahasia keluarga, menciptakan warna keemasan yang khas dan aroma yang lezat.
Saat Anda memakannya, Anda dapat dengan jelas merasakan rasa kacang wijen, kerenyahan kacang tanah, dan rasa manis lembut sirup malt. Semua rasa bercampur menjadi satu, menciptakan tekstur kenyal yang nikmat dan sangat memuaskan. Setelah itu, menyeruput secangkir teh lotus panas yang harum sungguh menyenangkan. Dalam pertemuan dan percakapan yang intim, kenikmatan sederhana ini terkadang adalah semua yang Anda butuhkan.
Saat Anda memakannya, Anda dapat dengan jelas merasakan rasa kacang wijen, kerenyahan kacang tanah, dan rasa manis lembut sirup malt. Semua rasa bercampur menjadi satu, menciptakan tekstur kenyal yang nikmat dan sangat memuaskan. Setelah itu, menyeruput secangkir teh lotus panas yang harum sungguh menyenangkan. Dalam pertemuan dan percakapan yang intim, kenikmatan sederhana ini terkadang adalah semua yang Anda butuhkan.

Jika Anda pernah ke Hue dan menikmati kulinernya, atau sekadar mencicipi makanan khas Hue yang diberikan oleh teman dan keluarga setelah berkunjung ke Hue, sebagian besar dari kita mungkin sangat terkesan dengan cita rasa kuliner Hue. Sepanjang sejarahnya yang panjang sebagai istana kerajaan, kuliner telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari raja, ratu, dan dayang-dayang.
Mungkin itulah sebabnya kuliner Hue saat ini juga sangat dipengaruhi oleh budaya kuliner istana kekaisaran. Bagi masyarakat Hue, makanan tidak perlu "berlimpah" tetapi mutlak harus "lezat." Ini adalah ciri khas yang terlihat pada kue-kue tradisional Hue. Misalnya, pangsit tapioka Hue, kue ketan, pangsit beras kukus, kue kacang hijau dengan buah, kue ketan yang dibungkus daun berduri... Semuanya kecil dan cantik, tetapi sangat lezat. Banyak orang, saat pertama kali mencicipinya, sering bertanya-tanya, "Mengapa masyarakat Hue tidak membuatnya lebih besar? Dan menjualnya dengan harga lebih tinggi?" Benar, hidangan Hue tetap kecil dan cantik dari zaman kuno hingga saat ini.
Warisan






Komentar (0)