Sektor pendidikan mengungkap penyebabnya

Pada sore hari tanggal 20 April, Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hoa Vang (Kota Da Nang ) secara resmi melaporkan kasus pemukulan terhadap seorang siswi kelas 6 oleh sekelompok siswa di wilayah tersebut. Menurut Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hoa Vang, pada pukul 11.15 tanggal 19 April, Sekolah Menengah Tran Quang Khai menerima laporan dari keluarga Nguyen Thi Nhu T. (kelas 6/4) tentang pemukulan brutal yang dilakukan oleh siswi-siswi lainnya terhadap siswi tersebut.

Nhu T. diseret melintasi lantai beton oleh seorang siswi yang menjambak rambutnya dan terus menerus menendangnya.

Segera setelah menerima permohonan tersebut, pihak sekolah mempersilakan siswa yang terlibat untuk bekerja sama dan mencari informasi penyebab terjadinya pertengkaran dan perkelahian tersebut.

Penyebab awalnya dipastikan karena konflik pribadi.

Menurut laporan HP (kelas 7/6, Sekolah Menengah Tran Quang Khai, salah satu siswi yang menggunakan telepon genggam untuk merekam perkelahian tersebut), alasan utama perkelahian tersebut adalah karena Nguyen Thi Nhu T. (siswi yang dipukuli) menjelek-jelekkan 3 temannya di kelas 8/2, yaitu BC, MN dan MH.

Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Hoa Vang mengidentifikasi kelompok siswa yang terlibat dalam penyerangan tersebut sebagai: P.Th. (kelas 7), PT (kelas 7, telah dikeluarkan), MH (kelas 8, sekolah yang sama). Selain itu, banyak siswa lain yang menyaksikan dan menggunakan ponsel mereka untuk merekam video tersebut.

Pihak sekolah mengajak para siswa yang terlibat untuk bekerja sama dan mencari informasi penyebab terjadinya pertengkaran dan perkelahian tersebut.

Di antara siswa yang terlibat, MH dan PT telah diminta oleh keluarga mereka untuk mengambil cuti dari sekolah sejak 25 Maret 2024 dan saat ini sering terlihat di luar sekolah.

Departemen Pendidikan dan Pelatihan Distrik Hoa Vang mengatakan bahwa Nguyen Thi Nhu T. (siswi yang dipukuli) kini telah kembali ke sekolah dan dalam kondisi kesehatan dan mental yang stabil.

Setelah menerima informasi mengenai insiden tersebut, Dinas Pendidikan dan Pelatihan beserta pihak sekolah mendatangi rumah siswi yang dipukuli untuk memberikan dukungan dan menenangkan kondisi mentalnya agar dapat belajar. Dinas Pendidikan dan Pelatihan beserta pihak sekolah akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dan Kepolisian Sektor (Polsek) untuk menangani dan menyelesaikan insiden tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, demikian bunyi pengumuman tersebut.

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Thanh Nien , Ibu Tran Thi No (45 tahun, dari dusun Tan Dai, kecamatan Tan Tap, distrik Can Giuoc, Long An , yang tinggal sementara di desa Quan Nam 4, kecamatan Hoa Lien, distrik Hoa Vang, kota Da Nang) telah mengajukan petisi kepada Komite Rakyat kecamatan Hoa Son, kepolisian kecamatan Hoa Son, dan Dewan Direksi Sekolah Menengah Tran Quang Khai untuk meminta dilakukannya investigasi dan penanganan atas kasus putrinya yang dipukuli oleh sekelompok orang hingga menyebabkan luka berat.

Dalam video berdurasi lebih dari 1 menit yang disediakan oleh Ibu No, Nhu T. diseret di lantai beton oleh seorang siswi yang menjambak rambutnya dan menendangnya berulang kali. Setelah dipukuli berulang kali, siswi tersebut hanya bisa menahan pukulan dan tidak berani melawan. Seorang siswi lain datang dan mencoba melepaskan baju Nhu T., tetapi gagal. Setelah itu, kelompok tersebut meninggalkan tempat kejadian perkara, meninggalkan korban terduduk di tengah jalan. Setelah kejadian tersebut, Nhu T. pulang ke rumah tetapi takut dan tidak berani memberi tahu keluarganya karena diancam.

Pada pagi hari tanggal 18 April, melihat anaknya batuk darah, sakit perut, mual, mengigau, dan kepala bengkak, Ibu No membawa Nhu T. ke rumah sakit. Pada sore hari tanggal 19 April, Nhu T. diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Da Nang untuk melanjutkan pemantauan di rumah dengan diagnosis "gegar otak".

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/nu-sinh-lop-6-bi-danh-ho-ra-mau-nganh-giao-duc-he-lo-nguyen-nhan-185240420175423684.htm