Pada sore hari tanggal 4 Januari, pada konferensi pers sosial -ekonomi rutin Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, isu grafiti di Jembatan Ba Son serta banyak jembatan dan terowongan pejalan kaki lain yang telah diganggu dan tidak aman diangkat oleh pers.
Bapak Pham Minh Hai, Wakil Direktur Pusat Manajemen Infrastruktur Lalu Lintas Jalan, Departemen Transportasi Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa Jembatan Ba Son saat ini beroperasi normal, tetapi masih ada beberapa orang yang memanfaatkan kunjungan tersebut untuk melukis grafiti.
Pusat Manajemen Infrastruktur Lalu Lintas Jalan telah mengirimkan banyak dokumen yang meminta Komite Rakyat Distrik 1 dan Kota Thu Duc untuk mendukung peningkatan patroli, memastikan keamanan di area tersebut, mencegah tindakan grafiti, pencurian material konstruksi jembatan, dan menghimbau masyarakat untuk tidak berdagang dan melanggar batas trotoar di lokasi pembangunan Jembatan Ba Son.
Untuk mengatasi masalah grafiti di jembatan secara tuntas, Bapak Hai mengatakan, Kementerian Perhubungan telah menugaskan unit ini untuk menjadi investor dua proyek.
Yang pertama adalah memasang kamera pengawas lalu lintas tambahan di lokasi-lokasi di bawah jembatan dengan lalu lintas jalur air, termasuk 5 kamera di bawah jembatan Ba Son untuk memantau lalu lintas perahu dan perjalanan serta tamasya masyarakat di area taman di bawah jembatan.
Ini akan membantu memantau oknum-oknum yang memanfaatkan kunjungan untuk melukis grafiti. Instalasi ini diperkirakan akan selesai pada Januari 2024.
Bapak Pham Minh Hai, Wakil Direktur Pusat Manajemen Infrastruktur Lalu Lintas Jalan, Departemen Transportasi Kota Ho Chi Minh, menjawab pada konferensi pers.
Proyek kedua adalah proyek perbaikan dan pengecatan ulang jembatan-jembatan besar untuk mencegah grafiti. Proyek ini akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2024 dan diharapkan dapat membantu mengurangi dampak grafiti pada jembatan. "Proyek ini menggunakan cat anti-grafiti khusus. Jika ada grafiti, cukup bersihkan dengan kain," ujar Bapak Hai.
Bapak Hai juga menyarankan agar pemerintah daerah meningkatkan patroli dan menangani grafiti dengan mengenakan denda, memperbaiki dampaknya, memulihkan kondisi aslinya, dan memberikan penghargaan kepada mereka yang menemukan pelanggaran. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat memasang rambu larangan grafiti dalam bahasa Vietnam dan Inggris di beberapa lokasi di jembatan, dengan mencantumkan denda bagi pelanggaran.
Jembatan Ba Son (Distrik 1, Kota Ho Chi Minh) terus-menerus ditutupi grafiti.
Terkait dengan maraknya penggunaan narkoba dan buang air besar sembarangan di jembatan penyeberangan dan terowongan, Bapak Hai menyatakan bahwa penyebab utamanya adalah karena minimnya kewaspadaan sebagian masyarakat, atau banyaknya gelandangan.
Pusat Manajemen Infrastruktur Lalu Lintas Jalan dan Perusahaan Saham Gabungan Konstruksi Jembatan dan Feri Kota Ho Chi Minh secara berkala berpatroli untuk mendeteksi dan melaporkan kepada otoritas setempat guna membantu menangani situasi di atas guna memastikan keamanan, ketertiban, dan keselamatan pejalan kaki yang melintasi jembatan. Situasi di atas telah membaik dibandingkan sebelumnya, tetapi belum sepenuhnya teratasi.
Bapak Hai menyarankan agar polisi setempat secara berkala memeriksa, mendeteksi, dan menangani orang-orang yang berkumpul untuk tidur, tinggal, dan menggunakan narkoba, jika ada, di area dekat jembatan penyeberangan dan terowongan.
Selain itu, polisi setempat dapat mendirikan pos pemeriksaan keamanan, memasang kamera keamanan, dan menerbitkan nomor hotline untuk memantau dan menangani insiden keamanan dengan cepat di area sekitar jembatan dan terowongan pejalan kaki.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)