Bagian ayam manakah yang paling mungkin menyebabkan kenaikan berat badan?

Ayam adalah daging putih bergizi yang dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang. Ayam tanpa kulit dapat membantu mengontrol kadar kolesterol. Namun, tidak semua bagian ayam rendah kolesterol.

Kolesterol diperlukan untuk banyak fungsi tubuh. Namun, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, menurut situs web kesehatan Inggris, Medical News Today .

Sayap ayam merupakan salah satu bagian ayam yang mengandung kolesterol paling banyak.

Ayam sering dianggap sebagai daging rendah kolesterol. Namun, kadar kolesterol dalam ayam bervariasi tergantung pada bagian ayamnya.

Kulit ayam tinggi lemak. Sekitar 80% kalori dalam kulit ayam adalah lemak. Ayam tanpa lemak adalah daging tanpa kulit. Setiap bagian utama ayam memiliki kadar kolesterol yang berbeda. Khususnya, tanpa kulit, jumlah kolesterol dalam 100 gram dada ayam adalah 64 mg, punggung 81 mg, kaki 91 mg, paha 92 mg, dan sayap 111 mg. Dengan demikian, sayap ayam adalah bagian ayam yang mengandung kolesterol paling banyak.

Tak hanya itu, cara memasak ayam juga memengaruhi kadar kolesterolnya. Metode memasak yang paling rendah kalori dan kolesterol adalah merebus dan mengukus. Namun, menggoreng dan memanggang sama sekali berbeda.

Sepotong ayam goreng tepung seberat 100 gram, beserta daging dan kulitnya, mengandung 92 mg kolesterol. Sementara itu, 100 gram ayam panggang, beserta daging dan kulitnya, mengandung sekitar 80 gram kolesterol.

Mengonsumsi ayam goreng atau panggang sesekali tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, mengonsumsinya secara teratur, terutama dalam jangka waktu lama, dapat dengan mudah meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Bagi penderita kolesterol darah tinggi, pola makan memainkan peran yang sangat penting. Mereka perlu membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan memprioritaskan konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, berat badan harus dijaga pada tingkat yang moderat, hindari kelebihan berat badan atau obesitas. Memiliki banyak lemak berlebih di sekitar pinggang dan kadar kolesterol darah yang tinggi akan meningkatkan risiko sindrom metabolik secara signifikan, yang dapat dengan mudah menyebabkan stroke, diabetes, dan penyakit jantung koroner.

Selain itu, olahraga teratur, manajemen stres, serta menghindari alkohol dan tembakau juga penting. Merokok memiliki efek yang kurang diketahui, yaitu meningkatkan kadar kolesterol LDL "jahat" dan menurunkan kolesterol HDL "baik", menurut Medical News Today .

Sumber: https://thanhnien.vn/phan-nao-tren-con-ga-an-de-gay-tang-can-nhat-185240911181555593.htm