Max McFarlin (dari Arkansas, AS) adalah seorang blogger ternama di komunitas perjalanan dunia dan memiliki kanal YouTube dengan hampir 600.000 pengikut. Max telah berada di Vietnam selama beberapa tahun dan saat ini tinggal dan bekerja terutama di Kota Ho Chi Minh.
Di saluran pribadinya, blogger Amerika ini secara rutin berbagi video tentang makanan jalanan di sejumlah provinsi dan destinasi wisata di seluruh Vietnam yang pernah dikunjunginya.
Tak hanya menikmati hidangan khas atau hidangan mahal, Max juga menyempatkan diri mencicipi restoran-restoran populer yang melayani pelajar dan pekerja,... untuk melihat apa yang istimewa.
Baru-baru ini, Max mengunjungi sebuah restoran tradisional di Jalan Vo Van Tan, Distrik 3. Pelanggan asal Barat tersebut mengungkapkan bahwa restoran tersebut adalah restoran "favorit" yang telah ia kunjungi berkali-kali setelah mengetahui restoran tersebut di Google dan mendapatkan banyak ulasan positif. Restoran ini juga merupakan tempat makan yang familiar bagi para pekerja kantoran, buruh, dan warga sekitar.
Restoran ini berusia lebih dari 40 tahun dan hanya buka 3-4 jam sehari, dari pukul 10.00 hingga 14.00. Restoran ini berspesialisasi dalam menyajikan hidangan prasmanan tradisional Vietnam dengan beragam menu yang terdiri dari sekitar 30-40 hidangan berbeda.
Restoran ini menjual puluhan hidangan tradisional, membuat tamu asing kewalahan dengan beragamnya menu mulai dari warna hingga rasa dan cara penyajian (Screenshot)
Max mengungkapkan bahwa ia sangat menyukai ikan bakar saus, sehingga begitu melihat konter makanan yang beragam dan menarik, ia langsung memilih hidangan ini. Selain itu, atas saran pemilik restoran, ia juga memesan hidangan lain, masing-masing sedikit demi sedikit untuk menikmati berbagai rasa khas makanan seperti perut babi bakar rebung, udang bakar, tahu saus tomat, cumi goreng, dll.
Hidangan pertama yang dicoba blogger ini adalah udang rebus. Ia mengaku sangat menyukai hidangan rebus dan tumis karena sausnya kaya rasa, kental, dan cocok dengan nasi. Tamu asal Barat ini berkomentar bahwa udangnya besar, segar, lembut, manis, dan memiliki aroma harum yang mirip udang saus mentega.
Selanjutnya, pria Amerika itu mencoba perut babi rebus dengan rebung. Ia mengungkapkan bahwa daging babi dan rebung adalah bahan favoritnya, tetapi ia tidak menyangka keduanya bisa dipadukan menjadi hidangan selezat itu.
"Tidak ada yang perlu dikeluhkan. Rebungnya renyah dan manis, dan daging rebus ala Vietnam tradisionalnya lezat," komentar Max.
Selain udang rebus dan perut babi rebus dengan rebung, Max juga selalu puas dengan hidangan lain seperti cumi goreng dan tahu saus tomat. Meskipun sederhana, hidangan ini sangat "memakan nasi" dan disukai banyak orang Vietnam.
Sedangkan untuk hidangan ikan rebus saus, ia berkata dengan nada bercanda: "Ini hidangan favorit saya jadi saya simpan untuk terakhir."
Di restoran ini, saus ikan direbus hingga empuk, selalu diletakkan di atas kompor kecil agar tetap panas saat disajikan kepada pengunjung. Hidangan ini terbuat dari bahan-bahan utama seperti ikan gabus, babi panggang, terong, dan pare, yang direbus dengan serai dan saus ikan.
Saat memesan, Max disuguhi semangkuk besar berisi semua bahan dan kuah yang harum oleh pemiliknya. Tamu dari Barat itu juga menunjukkan bahwa ia tak kalah ahli dibandingkan orang Vietnam ketika ia memasukkan sayuran mentah ke dalam mangkuk berisi saus ikan panas, menunggu beberapa saat hingga sayuran matang dan empuk sebelum dinikmati.
"Terongnya empuk dan lembut. Ikan gabusnya berlemak, dagingnya lumer di mulut, kaya rasa. Saya bisa menghabiskan seluruh kuahnya," komentar Max dengan nada bercanda.
Pria asal Amerika itu juga mengungkapkan, dirinya kerap menikmati ikan bakar saus sebanyak 2-3 kali dalam seminggu karena saking terkesannya dengan cita rasa masakan tersebut.
Di akhir makan, Max menyantap pisang sebagai hidangan penutup, yang sudah disiapkan di atas meja dan disajikan gratis kepada para tamu. Total biaya makan ini, termasuk 4-5 hidangan lezat, untuk pemuda ini adalah 370.000 VND. Ia tampak puas dan terus memuji "sangat lezat" bahkan ketika berpamitan kepada pemilik dan staf untuk pergi.
Phan Dau
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)