Guru memainkan peran kunci dalam mendukung kesehatan mental siswa, menurut survei yang dirilis oleh YoungMinds pada 10 Oktober, karena banyak siswa tidak menerima dukungan dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS).
Sebuah survei nasional menemukan bahwa tiga dari empat guru mengutamakan kesehatan mental siswa daripada mengajar setidaknya sekali seminggu, menurut The Guardian pada 10 Oktober. Lebih tepatnya, guru harus menghentikan pelajaran untuk membantu anak yang kesulitan atau menyesuaikan metode pengajaran.
Lembaga amal YoungMinds menerbitkan hasil survei tersebut setelah mewawancarai 1.002 guru sekolah dasar dan menengah. Sekitar 24% guru mengatakan beberapa siswa di kelas mereka membutuhkan dukungan kesehatan mental.
James Bowen, asisten sekretaris jenderal Asosiasi Kepala Sekolah Nasional, mengatakan banyak sekolah kekurangan layanan kesehatan mental karena pendanaan yang tidak memadai.
"Dengan ribuan anak muda yang menunggu dukungan dari tenaga kesehatan mental profesional, staf sekolah tidak punya pilihan selain turun tangan dan membantu semampu mereka. Kesehatan mental yang buruk di kalangan anak usia sekolah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sekolah tidak memiliki layanan NHS yang memadai," ujar seorang guru.
Guru lain berkata: “Kami sedang mengalami krisis kesehatan mental bagi para murid dan mereka tidak mendapatkan dukungan apa pun dari NHS.”
Semakin banyak siswa yang membutuhkan perawatan kesehatan mental
TANGKAPAN LAYAR THE GUARDIAN
Menurut YoungMinds, 78% guru mengatakan kesehatan mental siswa memburuk sejak mereka mulai mengajar. Akibatnya, hampir 90% guru mengatakan mereka harus mengambil tugas tambahan untuk mendukung kesehatan mental siswa.
Selain itu, 74% guru merasa bahwa perawatan kesehatan mental yang buruk memengaruhi kemampuan siswa untuk belajar.
Laura Bunt, CEO YoungMinds, meminta pemerintah untuk "segera memenuhi komitmennya untuk menyediakan dukungan kesehatan mental profesional di sekolah-sekolah di seluruh negeri".
Menanggapi berita tersebut, seorang juru bicara NHS mengatakan bahwa 40.000 staf kesehatan mental tambahan telah ditambahkan. Juru bicara tersebut menambahkan bahwa NHS berencana untuk memastikan bahwa satu dari dua murid dapat mengakses layanan kesehatan mental di ruang kelas pada musim semi 2025, lebih cepat dari target awal.
Sebelumnya, Komite Anak Parlemen Inggris merilis data yang menunjukkan bahwa 949.200 anak dan remaja akan membutuhkan layanan kesehatan mental NHS pada tahun ajaran 2022-2023. Namun, hingga 270.300 anak harus menunggu untuk mendapatkan dukungan, dengan waktu tunggu berkisar antara 4 hingga 147 hari.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/anh-nhieu-giao-vien-kiem-nhiem-cham-soc-suc-khoe-tam-than-cho-hoc-sinh-185241011174811079.htm
Komentar (0)