Pada tanggal 3 September, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki mengatakan bahwa negara tersebut sedang dalam proses bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari negara-negara ekonomi berkembang terkemuka.
Turki mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS. (Sumber: Getty Images) |
"Presiden kami telah berulang kali menyatakan bahwa kami ingin menjadi anggota BRICS... Prosesnya sedang berlangsung," kata juru bicara Omer Celik.
Sebelumnya pada bulan Juni, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia tidak melihat keanggotaan BRICS sebagai alternatif keanggotaan di kelompok lain.
Turki saat ini merupakan anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) dan telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE selama bertahun-tahun tetapi belum diterima.
Dimulai pada awal tahun 2000-an, BRIC adalah akronim investor untuk kelompok negara berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan Cina.
Pada tahun 2009, keempat negara tersebut telah membentuk forum internasional BRIC. Setahun kemudian, Afrika Selatan bergabung, dan kelompok tersebut menjadi BRICS. Awal tahun ini, Arab Saudi, Argentina, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) bergabung dengan kelompok tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/sau-nhieu-lan-tuyen-bo-mot-nuoc-nato-dang-tren-duong-xin-gia-nhap-brics-284935.html
Komentar (0)