Uni Eropa akan menaikkan pajak mobil listrik Tiongkok. (Sumber: Getty Images) |
Komisi Eropa (EC) berencana untuk menaikkan tarif pada mobil listrik yang diimpor dari China minggu ini.
Informasi tersebut dirilis dalam konteks bahwa produsen mobil di benua lama menghadapi persaingan ketat dengan mobil murah yang diimpor dari ekonomi terbesar kedua di dunia.
Uni Eropa saat ini mengenakan tarif 10% pada mobil listrik impor "buatan China".
Para analis memperkirakan tarif baru akan berada di kisaran 10-25%. Berdasarkan data perdagangan tahun 2023, setiap kenaikan tarif sebesar 10% dari tarif saat ini akan merugikan importir kendaraan listrik Tiongkok di Eropa sekitar $1 miliar lebih.
Keputusan untuk menaikkan tarif merupakan tindakan sementara sementara UE melanjutkan penyelidikan anti-subsidi terhadap kendaraan listrik dari negara Asia, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober.
Setelah hasilnya keluar, tarif akhir akan diterapkan, kecuali ada keberatan dari negara anggota.
Saat ini, mobil listrik produksi Tiongkok yang diimpor ke Eropa sebagian besar berasal dari perusahaan Barat seperti Tesla (AS), Dacia milik Renault (Prancis), dan BMW (Jerman).
Namun, Komisi Eropa menyatakan bahwa pangsa pasar mobil listrik merek Tiongkok di Uni Eropa telah meningkat dari kurang dari 1% menjadi 8%, dan dapat mencapai 15% pada tahun 2025. Harga model-model ini seringkali 20% lebih rendah daripada produk buatan Eropa.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)